welcome, there..

welcome, there..

Rabu, 30 Mei 2012

Untuk Wanita yang Membuatku Hidup

Dear wanita insipirasiku..


Mama..
Ketika menulis ini, aku merasakan rindu yang amat sangat menggelegar dalam rongga dadaku..
Rindu akan sosokmu yang bersahaja, yang sabar, dan yang menenangkan..



Aku tak tahu harus menulis apa disini, karna aku rasa tulisan seindah apapun tidak akan pernah berhasil mewakili ataupun menggambarkan rasa cinta dan sayangku yang teramat hebat buatmu.
Aku mencintai banyak hal dalam kehidupanku, tetapi tak satupun menandingi rasa cinta yang Tuhan tanamkan dalam hatiku untukmu, Mama.
Terima kasih Mama telah memberikan kesempatan hidup untuk, walau Kau harus berjuang antara hidup dan matimu untuk mewujudkannya.
Aku teramat bersyukur karna Tuhan telah memutuskan untuk menidurkan ku didalam rahimmu yang hangat beberapa puluh tahun yang lalu.
Tuhan itu tahu persis wanita mana yang terbaik dan terhebat untuk menjadi ibuku,dan itu adalah kamu Mama..
Tuhan mempercayakan aku akan bahagia, bangga, dan bergelimang sukacita bila bersamamu, dan benar Mamaku..Kamu benar-benar memenuhi kepercayaan Tuhan itu..
Darimu, Terlahir generasi-generasi baru.. Aku dan juga adik-adikku yang nantinya juga akan melahirkan generasi-generasi baru lainnya yang tentu akan mencintaimu seperti aku, papaku, dan adik-adikku mencintaimu..
Mama, Terimakasih telah menjadi wanita dengan hati yang sangat indah..

Terimakasih untuk semua perasaan kasih yang kau curahkan..
Mungkin kita memang tidak pernah mengungkapkan secara gamblang tentang perasaan kita tetapi perbuatan dan semua pembelaanmu sangat menyiratkan perasaan dan perhatian apa yang ada dihatimu walau tak pernah terungkap dari bibir kita..
Kau selalu merangkulku atas semua kesalahan yang aku perbuat dan berusaha meyakinkanku semua akan baik-baik saja.. 

Sedikitpun kau tidak menyudutkanku, walau kau tetap tak membenarkan hal itu.. 
Kau punya cara sendiri untuk menghukumku, cara yang akan membuat aku tersadar bahwa kau benar-benar peduli padaku dan merasa semuanya pasti akan berlalu dan baik-baik saja bila aku bersamamu..
Kau yang selalu memberi teladan yang baik untuk anak-anakmu.
Maka, aku orang pertama yang akan merobek mulut-mulut kotor manusia-manusia yang menuduhmu sebagai Ibu yang tidak becus dalam mendidik anak.

Karna kami yang sangat mengenal pribadimu ketimbang orang-orang dengan pikiran setan itu..
Mama.. Jangan takut ketika kau telah menjelang hari tuamu, karna kami akan tetap selalu menjaga dan menyanyangimu..Kami akan menopang tubuhmu bila kau sudah tidak sanggup berpijak lagi..
Kami akan menuntunmu disaat penglihatanmu tidak lagi jernih..
Kami akan menjadi tanganmu, kakimu, mataharimu, bintangmu, semuanya mamaku..
Karna kasih sayangmulah yang mengajarkan kami seperti  itu..



25 mei ini adalah hari ulang tahunmu..
Kita tinggal berjauhan, Mama.
Jadi aku tak bisa memberi selamat secara langsung (walau dulu sewaktu serumahpun aku tak pernah mengucapkannya, tetapi aku selalu mengingatnya).
Bukan mama, aku bukan tak peduli padamu.. 
Aku hanya malu bersikap sok romantis kepadamu..
Tetapi aku sayang sekali padamu.
Aku jadi ingat kejadian sekitar 9thn yang lalu. Kejadian kecil tetapi cukup membuat aku bangga melakukannya dan bukti (kecil) kalau aku sangat mencintaimu..
Masa itu, dihari minggu aku niat bangun pagi dan berjanji dalam hati tidak akan membiarkanmu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti yang biasa kau lakukan..
Alhasil aku bangun lebih pagi dari biasanya dan mengajak adikku mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang biasa mama lakukan.
Dari menyapu, mengepel, menyuci piring dan pakaian kotor (kecuali memasak,  karna aku tidak ingin seisi rumah tidak bernafsu makan kalau aku yang masak, hahaha), dan semua pekerjaan lainnya, padahal aku adalah seorang anak gadis yang tidak tahu diri dan sok manja yang tidak pernah mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga dirumahku..
Tapi pada hari itu aku ingin membuatmu bahagia, bahagia dalam pengertianku yang mungkin sedang berusia 15th waktu itu.. Yang mana dalam pemikiranku mama akan bahagia bila terbebas dari pekerjaan rumah tangganya walau cuma satu hari saja.
And.. I did it for you, mom..

Ketika mama menanyakan mengapa hari itu aku terlihat sangat rajin, aku dengan sikap yang sangat biasa mengatakan kalau aku melakukannya karna hari ini adalah ulang tahun mama.
Mendengar itu, tidak ada pelukan atau ciuman hangat dari mama, yaa karna memang kita bukan keluarga yang romantis ya Mama??
Tapi itu tidak penting bagiku..
Mama tidak pernah menunjukkan dengan perbuatan romantis betapa dia menyayangi anak-anaknya, tetapi kami tahu Mama itu sangat perhatian dan sayang kepada kami..
Mama menunjukkannya dengan cara lain..
Cara yang selalu buat aku bangga berkata 'hey, wanita hebat itu adalah mamaku'
Yaa.. begitulah Mamaku



Mama..
Semoga Tuhan memberikan mama umur panjang dan kesehatan agar kita  selalu bersama-sama.
Semoga Tuhan membalas keringat, jerih payah, dan pengorbananmu..

Tuhan lah yang pantas membalas dan memberimu reward, mama..
Kasih sayang, pahala, kebahagiaan, dan kehebatan yang tak terbatas dari Tuhanlah yang pantas membalas semua kebaikan mama..
Bukan dari manusia-manusia seperti kami, sekalipun kami sangat menyanyangimu.. 

Karna balasan atau reward dari kami bukalah sesuatu yang pantas untuk membalas semua ketulusan dan kasih sayangmu yang teramat indah..
Semoga Tuhan mengabulkan semua doa dan harapanmu..
Semoga Tuhan memberikan semua keajaibanNya untuk hidup mama.



Tuhan, titip salam sayang dan rindu buat mamaku ya..
Bisikkan pada mama aku sayang mama melebihi sayangku pada sesuatu yang membuatku hidup, yaitu nyawaku sendiri.
Selalu lindungi mamaku ya Tuhan..
Love n miss u Mama..
Semoga  di hari raya nanti kita bisa berkumpul ya mama..



sincerely
chi-chi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar